Kamis, 19 Maret 2015

Harga Sebuah Kata 'Maaf'


A: "Coba pecahkan piring itu"
B: *Memecahkan piring*
A: "Sekarang katakan 'maaf'"
B: "Maaf"
A: "Lihatlah, apa piring itu bisa kembali? Tidak bukan? Begitu pula hati manusia, karenanya berhati-hatilah dengan hati dan perasaan seseorang"
Pernah dengar dialog seperti di atas?

Memang benar, kata maaf tidak akan dapat mengubah sesuatu yang telah hancur, hati misalnya. Tak dapat mengembalikan waktu yang terbuang ketika janji-janji tak tertepati. Namun, kata maaf bukannya tidak penting dan tak perlu diucapkan. Jika dengan kata maaf pun, masih sulit hati mengikhlaskan, bagaimana jika kata itu tak pernah terucap?


Harga maaf, bisa murah bisa mahal...

Seringkali maaf mudah saja diucapkan oleh seseorang, kata maaf murah baginya. Tetapi, bagi orang yang diberikannya kata itu, kata maaf bisa menjadi hal yang berharga. Dengan kata maaf, sang penerima akan berusaha melupakan dan mengikhlaskan, meskipun tak jarang itu bukan sesuatu yang mudah dilakukan, atau malah sesuatu yang tidak bisa dia lakukan, mungkin tidak hanya kata maaf yang mereka butuhkan untuk memulihkan sakit yang dirasakan. Tapi, dengan adanya kata maaf seseorang akan berusaha untuk ikhlas, kecuali jika memang jiwa pemaafnya belum aktif.

Namun, bagi beberapa orang, kata maaf sulit untuk diucapkan. Entah karena apa, akku sendiri belum mengertikenapa banyak orang tak suka meminta maaf bahkan saat dia tahu dirinya telah menyakiti orang lain. Kata maafnya sangat mahal, mungkin, sehingga harus ada rasa bersalah yang cukup besar yang bisa membuatnya mengucapkannya.

Maaf berarti mengakui kesalahan...

Meminta maaf bukan berarti rendah atau menempatkan kita pada posisi yang bersalah. Seperti dalam tulisan yang sebelumnya tentang 'gentleman dan gentlewoman' mengakui kesalahan dan meminta maaf merupakan sikap gentle dan berani bertanggung jawab. Berani meminta maaf berarti kita bukan (sepenuhnya) pengecut yang hanya bisa lari setelah berbuat salah atau menyakiti orang lain. Dan, menurutku, seseorang yang meminta maaf meskipun dirinya sebenarnya tak bersalah tidak mengurangi harga diri mereka. (Tapi, memang sebaiknya nggak berlebihan seperti aku, yang bahkan meminta maaf saat kakiku tak sengaja diinjak orang, atau saat spion motorku 'disenggol' orang di jalan.. -_-')

Maaf baik untuk keshatan..

Dari sebuha penelitian di Massachusetts University Amerika pada sekelompok wanita memperlihatkan bahwa kata maaf dari orang yang telah mengganggu atau menyakiti dirinya berpengaruh pada kesehatannya. Kata maaf bisa menstablikan tekanan darah dan mencegah penyakit seperti stroke atau jantung yang meningkat resikonya setelah wanita diberi perlakuan, kata kasar, atau disakiti dalam waktu sekitar 20 menit saja. Dan efeknya sedikit lebih lambat bagi pria.

Kata sapa kata maaf nggak penting? Penting banget! Dan nggak perlu nunggu lebaran buat minta maaf jika memang puya salah, to?

*Sudahkah kita meminta maaf pada hati-hati yang tersakiti selama ini?
Pernahkah membayangkan bagaimana rasanya jadi mereka yang tersakiti?**
Semoga termasuk orang-orang yang bisa selalu berempati pada perasaan orang lain.. aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar