Rabu, 11 Maret 2015

Bukan Sekedar Saran, Tapi Sebuah Kepedulian


Meski sudah sering baca bahkan nulis artikel tentang cara melawan stres, ternyata pas mengalaminya lagi masih sering bingung harus apa biar nggak kepikiran dan nggak galau-galauan lagi. Jadilah tanya ke sana kemari cara biar stres nggak panjang-panjang masa berlakunya. Dan ternyata jawabannya beragam banget macamnya. Dari yang wajar, biasa, sampai yang aneh.

Karena jawaban-jawaban itu ternyata bukan cuma bisa diterapkan, tapi juga bisa diartikan sebagai sebuah kepedulian, jadi timbul keinginan buat merangkum semuanya di sini. Siapa lain kali butuh, atau ada yang lagi baca dan butuh saran buat menghilangkan stres juga...

e: "Coba lari sambil nangis keliling komplek, Cha. Capek tau lari sambil nangis, belum pernah kan?"
i: "Tenangkan diri, ikhlas apa yang terjadi. Curhat sama ortu juga bisa nenangin. Malah dapet cerita pengalaman dari ortu yang lebih keren dan gak ada pa-apanya dibanding yang aku alami"
u: "Beraktifitas yang melelahkan, tapi jangan lupa makan. Jangan makan banyak-banyak, entar tambah endut low, kan lagi diet"
m:"istighfar yang banyak, istighfar bisa membuka jalan keluar dari masalah.."
p: "Inget kamu masih punya keluarga, temen yang disampingmu, kamu nggak sendiri kan."
e: "Makan yang banyak, curhat, main, shopping, ngabisin uang.."
g: "Meet up cha, trus karoke sak suwenengmu sak naauwangesmu, trus kita makan-makan."
a: "Anggep kamu lagi diuji, atau diingatkan untuk lebi dekat sama Allah. Jangan lupa, diuji berarti diperhatikan, dicintai, lebih-lebih kalau bisa sabar.

Rasanya luar biasa menerima kepedulian-kepedulian ini. Bersyukur sangat dianugerahi orang-orang disekitar yang peduli dan tulus. Meskipun nggak semua sarannya bisa diterapkan. Hihihi..

Sekali lagi, terima kasih hati-hati yang tulus. Semoga Allah membalas lebih banyak, dan banyak lagi. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar