Selasa, 17 Maret 2015

Be a Gentlewoman


Istilah 'gentlewoman' memang nggak seumum gentleman yang memang lebih dulu ada dan sering digunakan. Gentleman sendiri memiliki banyak sekali pengertian. Dari jaman dahulu, kata ini sudah digunakan untuk menggambarkan pria sejati atau bangsawan gagah berani. Dan saat ini telah mengalami perluasan arti, walaupun benang merahnya tetap sama.

Sebelum membahas tentang gentlewoman, sepertinya lebih enak kalau membahas kata gentleman lebih dulu. Karena, menurutku, sifat-sifat gentleman inilah yang bisa diadaptasi dan dijadikan sifat gentlewoman (versi aku).


Karena banyak sekali definisinya, akhirnya definisi-definisi itu aku rangkum inti-intinya, jadi menurutku, gentleman itu...


Bertanggung jawab - dia selalu mengerjakan kewajibannya, terutama kewajibannya pada agama dan juga kewajiban sebagai sebagai pria. Dan berani mengakui kesalahan serta menanggung apa yang telah diperbuatnya, tidak lari begitu saja.
Mengerti fungsinya - seorang pria memang diciptakan sebagai pemimpin bagi wanitanya, karena itu dia harus mengerti posisinya dan menjalankan fungsi kepemimpinan itu.
Konsisten dan menepati janjinya - kata-kata gentleman harus bisa dipegang, tidak bisa berubah-ubah seenaknya sendiri. Dia akan selalu konsisten pada ucapannya dan berusaha semampunya untuk menepati ucapan dan janjinya. Mengubah apa yang sudah dikatakannya merupakan hal terakhir yang dia lakukan.
Mengakui kesalahan - gentleman tidak akan merasa dirinya selalu benar dan menyadari bahwa dia juga seorang manusia yang memiliki banyak kekurangan dan kesalahan. Karena itu, dia selalu berani mengakui kesalahannya, dia tak segan minta maaf bahkan meskipun bukan dia yang salah sebenarnya. Meminta maaaf bukanlah suatu beban bagi dirinya.
Tidak kasar - bukan hanya tidak kasar secara fisik, gentleman selalu menjaga ucapan dan perilakunya agar tidak melukai perasaan orang lain. Seorang gentleman akan tersiksa jika ada orang lain terluka karena perbuatannya.
Tegas dan bijak, selalu menjaga orang di sekitarnya - karena fungsinya sebagai pemimpin, ketegasan dan kebijaksanaan, serta sifat kepemimpinan lainnya seperti melindungi orang-orang di sekitarnya agar tidak terluka atau sedih.
Berani mengungkapkan - gentleman tidak akan pake kode-kodean untuk menyampaikan keinginan atau kehendaknya. Tanpa ragu dia akan menyampaikannya dengan kata-kata yang jelas, tegas, tetapi tetap sopan.
Bukan PHP - karena dia selalu konsisten dengan apa yang dikatakannya dan berusaha menepatinya, tidak ada ceritanya seorang gentleman itu memberikan harapan palsu. Dia tak akan membuat orang lain berharap sesuatu yang tak bisa dipenuhinya.
Tidak berasumsi atau menduga - gentleman akan berbicara berdasarkan kebenaran yang terbukti, bukan hasil menduga atau asumsi. Karena jika kadar asumsi dan dugaan terlalu banyak, seseorang akan cenderung menghakimi dan menjudge seenaknya.
Menjaga penampilan - tidak harus tampil wah, dia akan tampil elegan dengan kesederhanaannya dan selalu bisa membawa diri sesuai situasi yang dihadapi.


Nah, setelah paham ciri-ciri gentleman, timbul pertanyaan dalam hati, kenapa harus jadi cowok untuk bisa jadi seseorang yang gentle seperti di atas? Menurutku sifat-sifat itu kan harusnya juga bisa dimiliki seorang wanita.

Wanita juga harus bertanggung jawab atas kewajibannya meskipun tanggung jawab pria lebih besar. Wanita juga harus mengerti fungsinya, karena pria dan wanita diciptakan berbeda dan memiliki peran dan fungsi masing-msing. Tidak harus menjadi pria untuk konsisten dan menepati janji bukan? Begitu juga untuk mengakui kesalahan dan tidak berbuat atau berkata kasar. Wanita juga harus berani dengan jelas mengungkapkan apa yang dipikirannya, jadi nggak perlu ada kode-kodean. Menurutku dengan nggak pake kode-kodean, akan mengurangi tingkat kesalah-pahaman di dunia. hehehe.. Seorang wanita pun tidak boleh jadi PHP, dan suka menduga-duga. Dan yang jelas wanita selalu harus menjaga penampilannya.

Jadi, nggak perlu jadi lakik kan buat jadi gentle, karena wanita juga bisa jadi gentlewoman.. :D
Apalagi buat yang cowok, cewek aja bisa jadi gentlewoman, masak nggak bisa jadi gentleman? Malu dong sama kucing..:D

**maafkan sifat penulis yang narsis dan suka majang foto sendiri walaupun nggak nyambung sama judulnya. Gpp lah ya, mumpung blognya sendiri.. :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar